Scroll untuk baca artikel
Shopee Diskon 50%
Health

Kenali 7 Faktor Utama Penyebab Jantung Lemah dan Cara Mencegahnya

Avatar photo
14
×

Kenali 7 Faktor Utama Penyebab Jantung Lemah dan Cara Mencegahnya

Share this article
Kenali 7 Faktor Utama Penyebab Jantung Lemah dan Cara Mencegahnya

Pelajari beragam faktor utama penyebab jantung lemah dan temukan cara efektif untuk mencegahnya demi menjaga kesehatan jantung Anda.

Menjaga kesehatan jantung adalah esensial untuk kualitas hidup yang baik. Sayangnya, banyak faktor yang dapat menyebabkan melemahnya jantung, yang pada gilirannya dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius.

Tokopedia Waktu Indonesia Belanja

Berikut adalah tujuh faktor utama yang perlu diwaspadai dan dihindari sebisa mungkin untuk menjaga kesehatan jantung Anda.

1. Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan Jantung

Pengaruh Rokok terhadap Kesehatan Jantung
Foto: Envato Elements/Garakta-Studio

Merokok adalah salah satu kebiasaan yang sangat merusak berbagai organ tubuh, termasuk jantung. Asap rokok mengandung bahan karsinogenik yang dapat merusak paru-paru, organ vital yang berperan penting dalam siklus kerja jantung.

Ketika paru-paru mengalami kerusakan, jantung pun harus bekerja lebih keras untuk memastikan aliran darah tetap lancar.

Selain itu, bahan kimia dalam asap rokok seperti nikotin dan karbon monoksida dapat menyebabkan perubahan dalam komposisi kimia darah, yang mengarah pada penyempitan pembuluh darah dan pembentukan plak.

Penumpukan plak ini dapat menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung. Dengan kata lain, merokok secara signifikan merusak jantung dan pembuluh darah, meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan mempercepat proses penuaan jantung.

2. Tekanan Darah Tinggi yang Tidak Terkendali

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama yang dapat menyebabkan jantung melemah. Pada individu dengan tekanan darah tinggi, jantung harus memompa darah dengan lebih keras untuk memastikan darah terdistribusi ke seluruh tubuh.

Tekanan yang terus-menerus ini dapat menyebabkan penebalan otot jantung, khususnya di bagian ventrikel kiri.

Penebalan otot jantung ini meningkatkan risiko sejumlah masalah serius seperti aritmia, gagal jantung, dan bahkan kematian mendadak. Tekanan darah yang tetap berada di atas 120/80 mmHg juga dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit dan jantung membesar.

Baca Juga:  Cara Membersihkan Usus Kotor Secara Alami yang Ampuh dan Mudah Dilakukan

Akibatnya, jantung yang membesar ini tidak mampu memompa darah dengan efisien, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh.

3. Penyakit Arteri Koroner dan Risiko Serangan Jantung

Penyakit arteri koroner, juga dikenal sebagai penyakit jantung koroner, adalah salah satu penyebab paling umum dari jantung lemah. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan timbunan lemak di dinding arteri, yang mengurangi aliran darah ke jantung.

Penyempitan arteri ini dapat menyebabkan serangan jantung, terutama jika arteri tersumbat sepenuhnya.

Serangan jantung sendiri dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung, membuatnya tidak mampu lagi memompa darah secara efektif.

Oleh karena itu, pencegahan dan penanganan dini terhadap penyakit arteri koroner sangat penting untuk mencegah melemahnya jantung.

4. Efek COVID-19 pada Kesehatan Jantung

Pandemi COVID-19 telah membawa berbagai komplikasi kesehatan, salah satunya adalah dampaknya terhadap jantung.

Infeksi COVID-19 dapat menyebabkan kerusakan jantung melalui beberapa mekanisme, termasuk infeksi langsung pada sel jantung dan pembuluh darah, serta respons imun yang berlebihan.

Virus penyebab COVID-19 menggunakan protein ACE2 untuk masuk ke dalam sel-sel tubuh, termasuk sel di jantung dan pembuluh darah. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan langsung pada jaringan jantung.

Selain itu, respons imun yang terlalu kuat terhadap infeksi juga dapat menyebabkan peradangan yang merusak jaringan sehat, termasuk jantung.

Tidak hanya itu, infeksi parah pada paru-paru akibat COVID-19 dapat mengurangi suplai oksigen ke jantung, yang selanjutnya meningkatkan risiko kerusakan jantung.

5. Obesitas dan Risiko Kesehatan Jantung

Obesitas dan Risiko Kesehatan Jantung
Foto: Envato Elements/Oleksandrsh

Obesitas adalah faktor risiko yang signifikan untuk berbagai kondisi medis yang berhubungan dengan jantung, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit arteri koroner.

Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan perubahan struktural dan fungsional pada jantung, yang pada akhirnya melemahkan kemampuan jantung untuk memompa darah.

Baca Juga:  Mengapa Jahe Baik untuk Jantung? Inilah 7 Manfaat Utamanya

Perubahan struktural ini meningkatkan risiko terjadinya fibrilasi atrium, yaitu gangguan irama jantung yang dapat berakibat fatal.

Selain itu, obesitas juga sering dikaitkan dengan sindrom apnea tidur, yang dapat memperburuk kondisi jantung dan meningkatkan risiko kematian mendadak.

6. Kelainan Jantung Bawaan yang Mengganggu Fungsi Jantung

Kelainan jantung kongenital adalah kondisi struktural jantung yang ada sejak lahir. Kelainan ini dapat memengaruhi cara kerja jantung, karena jantung yang tidak berkembang sempurna atau mengalami perubahan bentuk tidak dapat berfungsi secara efisien.

Dalam kasus kelainan jantung bawaan yang parah, tekanan dalam jantung dapat meningkat, menyebabkan otot jantung melemah dan akhirnya gagal berfungsi.

Kelainan ini bisa bervariasi mulai dari lubang kecil pada jantung hingga tidak adanya satu atau lebih bilik atau katup. Makin parah kelainannya, makin besar pula risiko komplikasi jangka panjang dan melemahnya jantung.

7. Dampak Kemoterapi pada Kesehatan Jantung

Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan yang efektif untuk mengatasi berbagai jenis kanker. Namun, beberapa jenis obat kemoterapi diketahui dapat menyebabkan melemahnya jantung.

Obat-obatan ini dapat menyebabkan bilik kiri jantung membesar, yang pada akhirnya membatasi kemampuannya untuk memompa darah secara efektif.

Beberapa jenis obat kemoterapi yang dikenal memiliki risiko ini antara lain antrasiklin, yang digunakan untuk mengobati leukemia, kanker payudara, dan berbagai jenis kanker lainnya, serta Herceptin, yang digunakan khusus untuk kanker payudara. Orang yang sudah memiliki riwayat masalah jantung lebih rentan terhadap efek samping ini.

Kesehatan jantung adalah aspek yang sangat penting dalam menjaga kualitas hidup. Berbagai faktor seperti merokok, tekanan darah tinggi, obesitas, dan dampak COVID-19 dapat melemahkan jantung dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Penting untuk mengenali dan menghindari faktor-faktor risiko ini sebisa mungkin.

Baca Juga:  Cara Membersihkan Usus Kotor Secara Alami yang Ampuh dan Mudah Dilakukan

Jika Anda mengalami gejala seperti mudah lelah, nyeri dada, atau sering merasa pusing, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah masalah jantung yang lebih serius.

Selain itu, menjaga gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok, dapat menjadi langkah awal untuk menjaga kesehatan jantung Anda.