Kampung Tajur adalah destinasi kampung wisata yang eduaktif di Purwakarta, yang mempertahankan budaya kesundaan sebagai identitasnya.
Indonesia memang tidak diragukan lagi akan potensi pariwisata yang menakjubkan. Banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi, mulai dari wisata alam hingga modern kekinian.
Terlebih jika ingin lebih menelusuri daerah-daerah yang ada, masih banyak tempat wisata yang belum banyak dikenal orang. Salah satunya adalah Kampung Tajur yang ada di Purwakarta, Jawa Barat.
Sejarah Kampung Tajur
Kampung ini dikembangkan secara berkelompok untuk menjadi ekowisata yang menarik bagi pengunjung. Dengan menonjolkan keindahan alam serta kearifan budaya lokal, pengunjung akan diajak untuk lebih mengenal bagaimana kehidupan di kampung ini.
Di setiap tahunnya, banyak pengunjung yang datang untuk menikmati lingkungan kampung ini. Awalnya, kampung ini banyak dikunjungi oleh rombongan anak sekolah atau organisasi yang akan melakukan kegiatan atau rekreasi.
Lama-kelamaan kampung ini mulai dikenal oleh banyak lembaga-lembaga. Kemudian pada sekitar tahun 2004-2005, kampung ini mulai dibenahi dan ditata ulang agar lebih menarik banyak wisatawan untuk berkunjung.
Hasilnya pun tidak mengecewakan, kampung ini menjadi salah satu destinasi wisata utama di Purwakarta, Jawa Barat. Selanjutnya, kampung ini dikenal dengan nama Kampung Kahuripan yang identik dengan rumah panggung khas Tanah Sunda.
Dimana model bangunan dari rumah tersebut dinamai dengan Julang Ngapak dan dicat seragam berwarna hitam dan putih.
Dalam satu kampung, ada sekitar empat puluh tiga rumah panggung. Yang beberapa diantaranya dialihfungsikan sebagai homestay atau penginapan bagi pengunjung yang datang.
Selain menikmati keindahan alam Kampung Tajur yang masih asri, ada beberapa daya tarik wisata yang bisa dinikmati di kampung ini. Berikut ini beberapa diantaranya.
Daya Tarik Wisata Kampung Tajur
1. Tutunggulan
Di kampung wisata ini, ada kegiatan unik yang namanya tutunggulan. Kegiatan ini berupa menumbuk padi dengan lesung dan halu, yang mana merupakan warisan tradisi nenek moyang setempat.
Warga kampung akan berbondong-bondong untuk menumbuk padi bersama. Wisatawan yang ingin ikut juga diperbolehkan dengan kapasitas maksimal 50 orang.
Suara dari tumbukan pada lesung yang dipukul bersama-sama akan menimbulkan suara bernada. Dimana setiap bagian lesung yang dipukul memiliki nada yang berbeda-beda.
Para warga kampung yang sedang menumbuk padi menghilangkan rasa capek dengan memainkan nada pada pukulan lesung tersebut. Inilah alasan kenapa kegiatan ini dinamakan tutunggulan.
2. Bajak Sawah
Bagi para pengunjung yang berasal dari daerah perkotaan, mungkin kegiatan bajak sawah merupakan pemandangan yang langka.
Di kampung ini, pengunjung bisa mencoba untuk membajak sawah. Kemudian akan diaajri juga proses untuk menanam padi. Kegiatan seperti ini sangat menyenangkan untuk dicoba.
3. Kegiatan Bersama Orangtua Asuh
Bagi pengunjung yang ingin merasakan hidup dan beraktivitas dengan warga Kampung Tajur, bisa mencoba kegiatan bersama orangtua asuh di sini.
Pengunjung akan diajak berbaur bersama warga, juga akan mengikuti orangtua asuh untuk beraktivitas. Mulai dari memasak hingga berkebun. Kegiatan semacam ini bisa menjadi simulasi hidup di kampung asri yang sebenarnya.
4. Membuat Gula Aren dan Wajit
Jika pengunjung ingin mencoba olahan khas kampung ini, bisa mencoba kegiatan membuat gula aren dan wajit. Warga akan menunjukan proses pengolahan kedua makanan tradisional tersebut di sini. Selain itu, mereka juga bisa mencoba dan ikut membuat makanan-makanan tersebut.
5. Menganyam Bambu
Di sini, kegiatan seperti menganyam bambu layaknya hal yang lumrah dilakukan. Banyak macam kerajinan anyaman bambu yang bisa dibuat oleh warga setempat.
Pengunjung bisa ikut melihat bagaimana proses pembuatan anyaman bambu tersebut dan ikut langsung untuk membuatnya. Kegiatan yang sangat menarik untuk mengisi waktu liburan.
Alamat, Rute Lokasi dan Tiket Masuk
Kampung wisata ini terletak di kaki Gunung Burangrang, Purwakarta, Jawa Barat. Dengan lokasi yang berada di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, kampung ini memiliki iklim pegunungan yang sejuk.
Jalan menuju kampung ini juga memiliki pemandangan alam yang indah dengan rute perjalanan khas daerah kaki gunung.
Kampung Tajur memiliki harga tiket masuk yang berbeda-beda, tergantung wisata atau kegiatan apa yang ingin diikuti. Masing-masing memiliki tarifnya sendiri.
Misalnya saja untuk kegiatan menganyam bambu dipatok Rp. 10.000, lalu membuat wajit Rp. 15.000, membuat gula aren Rp. 30.000, kegiatan orangtua asuh Rp. 30.000, membajak sawah Ro. 500.000, tutunggulan Rp. 500.000, dan lain sebagainya.
Fasilitas yang Ditawarkan Kampung Tajur
Karena merupakan tempat wisata yang dikembangkan oleh komunitas warga setempat, kamlung ini kemudian memiliki beberapa fasilitas pendukung yang sengaja dibuat.
Tujuan dibuatnya fasilitas-fasilitas tersebut tentu untuk menunjang kampung ini sebagai tempat wisata dan dikhususkan untuk para pengunjung.
Beberapa fasilitas yang ada di Kampung Tajur seperti area parkir yang luas, balai pertemuan serbaguna, pusat kuliner, toilet, dan juga musholla tersedia di sini. Pengunjung tidak perlu khawatir lagi akan fasilitas semacam itu.
Kemudian, ada pula beberapa rumah panggung di kampung ini yang menjadi homestay atau penginapan yang bisa disewa jika pengunjung ingin bermalam di sini.
Selain itu, banyak fasilitas pendukung seperti spot foto unik juga lokasi-lokasi yang dikhususkan untuk kegiatan wisata yang bisa dicoba pengunjung.
Yang paling penting adalah lingkungan sekitar kampung wisata ini yang masih asri dan memiliki pemandangan khas daerah kaki gunung yang menakjubkan. Udara di sini juga masih sejuk dan segar, membuat pengunjung merasa nyaman dan betah berada di sini.
Jika tertarik untuk mengunjungi kampung wisata yang masih asri dan kental akan budaya, tempat ini wajib untuk dikunjungi.
Selain kondisi alam yang masih asri, kampung ini memiliki rumah panggung khas yang melambangkan budaya setempat. Ada pula berbagai macam kegiatan ekowisata yang bisa dicoba di sini.